Minggu, 30 April 2017

Analisa Produk, Manajemen, Sumber Daya Manusia, Pemasaran, dan Iklan pada Produk Biskuit Merek X



Suatu produk hendaknya membawa diferensiasi di pasar. Ada berbagai cara untuk diferensiasi. Salah satunya cara mengonsumsi. Keunikan dari produk biskuit merek X dibanding dengan biskuit lain adalah cara menikmatinya. Sehingga cara mengonsumsi biskuit menjadi tag line produk tersebut.
Pasti pembaca sekalian sudah tidak asing dengan kata-kata diputar, dijilat, dicelupin, ya itu merupakan produk dari Induk PT Y. Dalam kesempatan kali ini saya akan memberikan gambaran tentang  PT Y dan bagaimana PT Y menjalankan manajemen bisnisnya untuk tetap bersaing dalam dunia perdagangan di dunia ini.

Analisis Manajemen dan Sumber Daya Manusia pada PT. Y
Biskuit merek X di Indonesia kini produksinya telah beralih pada perusahaan lain pada tahun 2013, yang sebelumnya juga telah berganti pada tahun 2008. Tim manajemen pada perusahaan tersebut memiliki tanggung jawab untuk hari-hari operasi dan keberhasilan perusahaan. Kelompok ini memiliki pengalaman industri makanan luas dan kedalaman manajemen.
Pemimpin pada perusahaan ini pun memiliki pengalaman yang banyak terutama pada bidang sejenis di perusahaan ternama lainnya. Mereka pun sukses mendapatkan pangsa pasar di daerah-daerah kunci, mendorong pertumbuhan dua digit dalam wilayah internasional dan meningkatkan pelaksanaan penjualan dan kinerja keuangan.
Bukan hanya SDM yang telah memiliki pengalaman banyak pada bidang sejenis yang direkrut pada perusahaan tersebut, melainkan yang kreatif pula sehingga dapat memberikan ide-ide agar perusahaan terus berinovasi dalam menghadapi persaingan dalam pasar. Seperti mengusulkan makanan ringan dengan jenis lain dengan bahan yang sama atau menambah varian rasa.
PT Y termasuk dalam organisasi yang dinamis karena terdapat 2 orang atau lebih yang melakukan kegiatan yang sama, dapat diwujudkan dengan kerja sama yang harmonis dan kegiatan itu mengarah pada kegiatan yang sama. Kerja sama sebagai kegiatan yang dilakukan oleh 2 orang atau lebih, cenderung memberikan hasil yang lebih besar dari pada dilakukan sendiri-diri atau secara perseorangan. Dengan demikian berarti organisasi bermaksud mewujudkan efesiensi dan efektivitas dalam mewujudkan tujuan yang sama, melalui kegiatan kerja sama sejumlah orang
Perusahaan ini termasuk mempunyai organisasi yang modern dimana teori modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan dan saling ketergantungan, yang di dalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan sistem terbuka.
Organisasi ini termasuk organisasi Niaga dimana organisasi ini sifatnya untuk mencapai suatu keuntungan. Organisasi ini sering kita temui dalam kehidupan yang berbasis globalisasi saat ini, dengan faktor ekonomi yang semakin berkembang menjadikan Organisasi Niaga semakin pesat pula dan organisasi ini termasuk organisasi niaga yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT), Perusahaan ini bukan termasuk Organisasi Sosial karena bukan dibentuk oleh anggota Masyarakat, PT Y adalah sebuah PT yang mempunyai lingkup Organisasi Internasional karena anggotanya meliputi negara-negara yang ada di dunia dan bukan membentuk organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.

Analisis Pemasaran pada PT. Y
PT Y dapat menghasilkan keuntungan lebih dari 1miliar dollar AS dari 9 produk unggulannya, salah satunya produk merek X. Dalam pemasaran PT. Y memiliki beberapa cara untuk memikat hati konsumen di beberapa negara,strategi strategi itu antara lain :
a)   Rewire the Organitation Growth
PT Y berusaha menguatkan pola pikir kejujuran, keberanian dan tindakan dalam perusahaan. PT Y juga berusaha menyeimbangkan antara pengambilan keputusan serentak dalam melakukan bisnisnya, karena perusahaan tersebut berusaha menjadi yang terdekat dengan konsumen mereka.
b Reframe our Categories
PT Y membuat produk-produk perusahaan mereka lebih relevan kepada konsumen dengan cara melihat tren yang sedang terjadi di kalangan komsumen sehingga dapat menjadi kunci yang dapat memberikan dampak yang besar bagi perusahaan. Sebagai contohnya hal ini di lakukan oleh biskuit merek X di Indonesia dengan membuat beberapa varian rasa,memberikan kemasan yang beda terhadap produk biskuit merek X serta yang terbaru adalah biskuit merek X menyediakan bentuk bola yang diinginkan oleh para konsumen di Indonesia.
c)    Exploit our sale capabilities
PT Y mempunyai salah satu tenaga penjualan terkuat di dunia dan yang terbesar di dunia dan yang terbesar di industri makanan. PT Y sekarang telah memperluas jaringan penyebaran produk mereka ke berbagai negara berkembang yang dapat menciptakan permintaan terhadap produk dari PT Y dengan cepat.  Sebagai contohnya adalah pasar biskuit merek X di Cina yang mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Hal ini disebabkan karena di awal kemunculan biskuit merek X di Cina pihak PT Y mengumpulkan 6000 pelajar untuk di jadikan brand ambassador dari PT Y. Pelajar yang dijadikan brand ambassador bertugas untuk mempromosikan produk biskuit merek X kepada orang yang mereka temui. Cara ini sangat efektif karena setelah beberapa tahun berjalan biskuit merek X menjadi produk yang sangat digemari oleh masyarakat Cina.
d)  Drive Down Costs without Compromising Quality
PT Y mengawasi dan memelihara biaya-biaya produksi secara efisien tanpa mengurangi mutu produk yang dihasilkan. Salah satu caranya yaitu dengan membuat pabrik-pabrik baru termasuk pabrik biskuit merek X tersebut di negara-negara berkembang yang dimana bahan baku dan tenaga kerjanya lebih murah.

Selain beberapa strategi diatas, PT  Y juga melakukan strategi dalam media online. PT Y telah menjadi perintis dalam ruang penerbitan online dan konten. Mereka menawarkan konten bermerek online melalui kegiatan customer relationship management (CRM) mereka sejak awal era 1990-an. Mereka telah meluncurkan kraftfoods.com pada 1992 dan menyajikan majalah makanan dan keluarga pada 2011.
Dari strategi-strategi diataslah yang menyebabkan P. Y tetap mempunyai pelanggan setia dan menjadikan perusahaan tersebut menjadi produsen makanan terbesar di dunia saat ini.

Analisis Iklan Produk Biskuit Merek X
Dalam marketing komunikasi itu ada beberapa pertimbangan yang digunakan untuk melakukan sebuah komunikasi pemasaran. Seiring berjalannya waktu biskuit merek X terus kreatif dalam menampilkan iklan yang persuasif dan mengikuti alur perkembangan zaman. Dewasa ini masyarakat tidak terlepas dari gadget, dan sering sekali membuka social media, produk tersebut memanfaatkan halite dengan memberikan tantangan pada netizen untuk membuat video cara menikmati biskuit tersebut dengan cara yang unik. Tentunya cara itu pas untuk mempromosikan produknya, mengingatkan kembali tentang produk tersebut pada masyarakat, serta memberi informasi tentang cara menikmati biskuit tersebut dengan cara yang belum di ketahui sebelumnya oleh setiap konsumen.
Iklan biskuit merek X yang terbaru ditampilkan dalam bentuk animasi dan diiringi lagu yang mudah diingat oleh masyarakat. Dalam iklan tersebut diceritakan jika kita berbagi biskuit tersebut pada makhluk lain, baik manusia, hewan atau bahkan drakula, akan membuat orang itu senang, meski sebelumnya sedih atau marah.
Sedikit mengingat pada iklan biskuit tersebut pada ahun-tahun yang lalu, selalu diisi dengan cara menikmati biskuit tersebut dengan susu, yaitu dengan cara diputar, dijilat dan dicelupin. Hingga saat isu tentang produk tersebut terkandung melamin, iklan produk tersebut lebih member makna yang mendalam. Hal itu terjadi untuk meyakinkan pada publik bahwa biskuit tersebut yang di produksi di Indonesia tidak terkandung melamin, dan digambarkan orang tua pasti akan memberikan yang terbaik untuk anaknya, tidak mungkin membahayakan anaknya. Beberapa hal tersebut sudah dijalankan biskuit merek X dengan cukup baik. diantaranya :
Pertama, biskuit merek X sudah mengidentifikasi audiens sasarannya. Produk biskuit merek X ini memang banyak dikonsumsi oleh anak-anak, namun kebanyakan yang menentukan pembelian suatu produk yang baik untuk anak-anak, tetap orang tua juga. Apalagi rata—rata anak kecil tidak paham dengan kasus melamin yang terkandung dalam susu, sehingga kalau mau menggiring persepsi bahwa produk biskuit merek X yang ada di Indonesia itu sehat, ya harus menggiring persepsi orang tua si anak, agar tetap mau membeli biskuit merek X tanpa beralih ke produk yang lain.
Kedua, menentukan tujuan komunikasi. Iklan Biskuit merek X yang menampilkan Ferdi Hasan ini, tujuannya sangat jelas ingin menyampaikan kepada audiens terutama orang tua, bahwa biskuit merek X tetap aman untuk dikonsumsi, dan tidak perlu khawatir, karena Ferdi Hasan sendiri ikut memeriksa pabrik pembuatan biskuit merek X dan memastikan kebersihan produk biskuit merek X di Indonesia.
Ketiga, merancang pesan. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa iklan biskuit merek X dulunya sangat kental dengan nuansa yang menggambarkan cara enak makan biskuit merek X. Tapi pada iklan kali ini, cara enak tersebut diletakan di bagian akhir iklan. Isi iklan dari awal lebih dititikberatkan pada pesan bahwa biskuit merek X yang ada di Indonesia itu tetap aman untuk dikonsumsi. Jujur iklan ini memang iklan yang tidak pas untuk anak kecil, karena itulah saya mengatakan bahwa audiens sasaran dari iklan Biskuit merek X versi terbaru ini adalah orang tua dan bukan anak2.
Inilah sebabnya, mereka membuat iklan yang menggambarkan Ferdi Hasan sayang kepada anaknya, karena sayang pada anak-anaknya Ferdi Hasan hanya mau memberikan makanan yang disukai oleh kedua anaknya dan tentunya makanan yang sehat, Ferdi Hasan tahu anak-anaknya suka biskuit merek X, karena itu dia ingin biskuit tersebut yang dimakan anak-anaknya adalah biskuit merek X yang diproduksi di Indonesia, karena biskuit merek X yang diproduksi di Indonesia aman dari melamin, semuanya itu dilakukan karena Ferdi Hasan sangat mencintai kedua anaknya.

REFERENSI:
Istijanto. 2007. 63 Kasus Pemasaran Terkini Indonesia. Elex Media Komputindo. Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar