Minggu, 21 Januari 2018

Proyek Penilangan Otomatis, Begini RFP yang diluncurkan oleh SUI










1. Profil Perusahaan

PT Sinergi Utama Indonesia (SUI) adalah perseroan yang menjalankan usaha sebagai investor dalam bidang pembangunan infrastruktur di Indonesia. PT Sinergi Utama Indonesia  sudah sangat banyak berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia, beberapa diantaranya pembangunan jalan Tol Bali Mandara, Jembatan Suramadu, Bandara Kuala Namu, dan Jakarta Eco Transport.


2. Latar Belakang

Sebagai salah satu peran serta dalam pembangunan infrstruktur di Indonesia, PT Sinergi Utama Indonesia bekerjasama dengan pemerintah kota Bandung dan Korlantas Polri, bermaksud untuk membangun sebuah sistem lalu lintas yang modern, yaitu sistem penilangan otomatis di Indonesia, Sebagai tahap percobaan sistem penilangan otomatis ini akan diterapkan di kota Bandung.


3. Rincian Persyaratan

Vendor sebagai perancang dan pembangun Sistem Penilangan Otomatis di Kota Bandung, selain mengirimkan Proposal Pengadaa Sistem Penilangan Otomatis, wajib melampirkan dokumen-dokumen sebagai berikut:
  
Anggaran Dasar perusahaan, termasuk Akta Notaris pengangkatan Direksi Perseroan.
  1. Izin Usaha Perusahaan yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah yang berwenang yang masih berlaku.
  2. Company Profile & Annual Report
  3. Surat Keteragan Domisili
  4. Laporan Keuangan yang diterbitkan terakhir
  5. Surat keterangan dukungan keuangan dari bank pemerintah/swasta untuk mengikuti proyek sistem penilangan otomatis Sekurang-kurangnya 5% (lima persen) dari nilai proyek.

4. Spesifikasi Sistem

Pada tahap perencanaan dan pembangunan Sistem Penilangan Otomatis di Kota Bandung, spesifikasi sistem yang harus dipenuhi oleh vendor adalah sebagai berikut:

  1.  Area pemasangan Sistem Penilangan Otomatis adalah Kawasan kota Bandung
  2.  Setiap jalan utama dikota Bandung dan Tol harus terpasang sistem penilangan otomatis
  3. Semua jenis pelanggaran lalu lintas harus dapat dideteksi oleh sistem
  4. Setiap laporan atas kasus pelanggaran lalu lintas harus dan langsung dilimpahkan kepada Korlantas Polri
  5. Informasi mengenai pelanggaran lalu lintas harus dapat diakses masyarakat secara online

5. Jadwal Pelaksanaan

TANGGAL
AKTIVITAS
19 Februari 2018
SUI memberitahukan kepada vendor mengenai akan dilakukannya pengadaan sistem penilangan otomatis serta ketersedian RFP
21 Februari 2018
SUI memberikan penjelasan lengkap mengenai RFP kepada Vendor yang berminat mengikuti proses pengadaan
2 Mei 2018
Vendor menyerahkan proposal lengkap ke SUI
1 Juni 2018
Pemberitahuan Vendor yang terpilih dalam pengadaan ini


6. Alamat Penyampaian Proposal

Untuk pegiriman proposal ditujukan ke alamat berikut:

Bapak Irwansyah ramadhan
Direktur
PT Sinergi Utama Indonesia
Jl. Jendral Sudirman No.17, Jakarta 12190


7. Evaluasi Proposal
7.1. Kriteria Penilaian
Untuk memberikan hasil evaluasi yang adil atas setiap tanggapan yang diterima dari setiap Vendor atas RFP ini, maka dipandang perlu untuk melakukan penyeragaman tanggapan yang didasari atas beberapa criteria sebagai berikut:

1.    Biaya Proyek yang kompetitif
2.    Desain Sistem yang inovatif
3.    Pengalokasian Sumber Daya Manusia


7.2. Aturan Pelaksanaan

a.   Vendor Bersedia mempertangguang jawabkan seua klausa yang tertulis didalam proposal kepada SUI bila menjadi vendor terpilih
b.     Vendor menjamin dan bertanggungjawab bahwa semua keterangan yang tercantum  dalam proposal adalah benar
c.      Vendor bersedia menyerahkan bank garansi
d.     Semua dokumen, gambar, atau tulisan dalam bentuk apapun merupakan tanggapan atas RFP yang disampaikan kepada SUI menjadi milik SUI
e.  SUI tidak menanggung biaya yang dikeluarkan oleh vendor dalam pembuatan proposal dalam memenuhi RFP ini
f.       Semua syarat dan kondisi yang ada di RFP ini diasumsikan diterima oleh vendor
g.   Dokumen RFP ini termasuk klarifikasi dan dokumen lainnya yang  diberikan oleh SUI, dan bagian darinya, tidak boleh digunakan selain dari penyampaian proposal guna menanggapi RFP ini
h.     SUI memliki hak untuk memodifikasi/mengkalrifikasi atas RFP setiap saat
i.    SUI tidak berkewajiban dalam hal apapun terhadap setiap vendor sebelum adanya kesepakatan dari SUI
j.    Keputusan SUI mengenai seleksi vendor adalah final dan tidak dapat diganggu gugat.





Jakarta, 22 Januari 2018
PT Sinergi Utama Indonesia




Bapak Irwansyah ramadhan
Direktur


Sumber : 
www.perzi.com






1. Profil Perusahaan
PT Sinergi Utama Indonesia (SUI) adalah perseroan yang menjalankan usaha sebagai investor dalam bidang pembangunan infrastruktur di Indonesia. PT Sinergi Utama Indonesia  sudah sangat banyak berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia, beberapa diantaranya pembangunan jalan Tol Bali Mandara, Jembatan Suramadu, Bandara Kuala Namu, dan Jakarta Eco Transport.

2. Latar Belakang
Sebagai salah satu peran serta dalam pembangunan infrstruktur di Indonesia, PT Sinergi Utama Indonesia bekerjasama dengan pemerintah kota Bandung dan Korlantas Polri, bermaksud untuk membangun sebuah system lalu lintas yang modern, yaitu sistem penilangan otomatis di Indonesia, Sebagai tahap percobaan sistem penilangan otomatis ini akan diterapkan di kota Bandung.

3. Rincian Persyaratan
Vendor sebagai perancang dan pembangun Sistem Penilangan Otomatis di Kota Bandung, selain mengirimkan Proposal Pengadaa Sistem Penilangan Otomatis, wajib melampirkan dokumen-dokumen sebagai berikut:

Anggaran Dasar perusahaan, termasuk Akta Notaris pengangkatan Direksi Perseroan.
Izin Usaha Perusahaan yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah yang berwenang yang masih berlaku.
Company Profile & Annual Report
Surat Keteragan Domisili
Laporan Keuangan yang diterbitkan terakhir
Surat keterangan dukungan keuangan dari bank pemerintah/swasta untuk mengikuti proyek sistem penilangan otomatis Sekurang-kurangnya 5% (lima persen) dari nilai proyek.




4. Spesifikasi Sistem
Pada tahap perencanaan dan pembangunan Sistem Penilangan Otomatis di Kota Bandung, spesifikasi sistem yang harus dipenuhi oleh vendor adalah sebagai berikut:

Area pemasangan Sistem Penilangan Otomatis adalah Kawasan kota Bandung
Setiap jalan utama dikota Bandung dan Tol harus terpasang sistem penilangan otomatis
Semua jenis pelanggaran lalu lintas harus dapat dideteksi oleh sistem
Setiap laporan atas kasus pelanggaran lalu lintas harus dan langsung dilimpahkan kepada Korlantas Polri
Informasi mengenai pelanggaran lalu lintas harus dapat diakses masyarakat secara online

5. Jadwal Pelaksanaan

TANGGAL
AKTIVITAS

19 Februari 2018
SUI memberitahukan kepada vendor mengenai akan dilakukannya pengadaan sistem penilangan otomatis serta ketersedian RFP

21 Februari 2018
SUI memberikan penjelasan lengkap mengenai RFP kepada Vendor yang berminat mengikuti proses pengadaan

2 Mei 2018
Vendor menyerahkan proposal lengkap ke SUI

1 Juni 2018
Pemberitahuan Vendor yang terpilih dalam pengadaan ini



6. Alamat Penyampaian Proposal
Untuk pegiriman proposal ditujukan ke alamat berikut:

Bapak Irwansyah ramadhan
Direktur
PT Sinergi Utama Indonesia
Jl. Jendral Sudirman No.17, Jakarta 12190

7. Evaluasi Proposal
7.1. Kriteria Penilaian
Untuk memberikan hasil evaluasi yang adil atas setiap tanggapan yang diterima dari setiap Vendor atas RFP ini, maka dipandang perlu untuk melakukan penyeragaman tanggapan yang didasari atas beberapa criteria sebagai berikut:

Biaya Proyek yang kompetitif
Desain Sistem yang inovatif
Pengalokasian Sumber Daya Manusia

7.2. Aturan Pelaksanaan
Vendor Bersedia mempertangguang jawabkan seua klausa yang tertulis didalam proposal kepada SUI bila menjadi vendor terpilih
Vendor menjamin dan bertanggungjawab bahwa semua keterangan yang tercantum dalam proposal adalah benar
Vendor bersedia menyerahkan bank garansi
Semua dokumen, gambar, atau tulisan dalam bentuk apapun merupakan tanggapan atas RFP yang disampaikan kepada SUI menjadi milik SUI
SUI tidak menanggung biaya yang dikeluarkan oleh vendor dalam pembuatan proposal dalam memenuhi RFP ini
Semua syarat dan kondisi yang ada di RFP ini diasumsikan diterima oleh vendor
Dokumen RFP ini termasuk klarifikasi dan dokumen lainnya yang  diberikan oleh SUI, dan bagian darinya, tidak boleh digunakan selain dari penyampaian proposal guna menanggapi RFP ini
SUI memliki hak untuk memodifikasi/mengkalrifikasi atas RFP setiap saat
SUI tidak berkewajiban dalam hal apapun terhadap setiap vendor sebelum adanya kesepakatan dari SUI
Keputusan SUI mengenai seleksi vendor adalah final dan tidak dapat diganggu gugat.





Jakarta, 22 Januari 2018
PT Sinergi Utama Indonesia




Bapak Irwansyah ramadhan
Direktur

Sabtu, 04 November 2017

Lika Liku Hambatan dan Terowongan Tol Pertama Cisumdawu

Tanggal. : 4 November 2017
Kepada   : Bapak Firdaus
Dari.        : Liskha Ayudira
Judul.      : Tol CISUMDAWU



Pemerintah tengah menyelesaikan pembangunan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu). Jalan tol cisumdawu yang memiliki total panjang 61,675 km ini membutuhkan lahan sebanyak 1.134,64 ha. Adapun Tol Cisumdawu dibagi kedalam 6 seksi pengerjaan. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Bina Marga tengah menyelesaikan progres pengerjaan pada Seksi I Cileunyi-Rancakalong sepanjang 12,025 km dan seksi II Rancakalong-Sumedang 17,35 km. Pembangunan Tol Cisumdawu  membutuhkan biaya besar yakni mencapai Rp8,41 triliun yang pengerjaannya dilakukan dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Jalan Tol Cisumdawu ini, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016, merupakan proyek strategis nasional yang bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dan meningkatkan kapasitas jaringan jalan yang menghubungkan wilayah-wilayah di Kota Bandung dengan wilayah-wilayah di sekitar Kota Cirebon.

Tol ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan di Jalan Tanjungsari dan Cadas Pangeran dan dapat meningkatkan produktivitas di wilayah-wilayah sekitarnya. Selain itu juga diperkirakan dapat meningkatkan akses pasar regional dan internasional, karena tol ini dibangun sebagai pendukung rencana Pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.

Dari kesiapan lahan pemerintah memilih mengerjakan seksi II terlebih dahulu. Selain itu alasan lainnya didibangunnya seksi ke dua tersebut guna mengantisipasi terjadinya bencana terputusnya Cadas Pangeran yang mengakibatkan kota Sumedang akan terisolasi. Disisi lain, adanya pengeboran pada bukit, menjadikan penyelesaian seksi dua pada fase dua cukup memakan waktu lama.

Pembangunan jalan tol Cisumdawu ini akan menggunakan tambahan terowongan  yang berada di ruas Cileunyi menuju Sumedang.  Sehingga ini akan menjadi tol pertama yang memiliki terowongan. Panjang terowongan 472 meter dengan diameter 14 meter. Terowongan yang sedang dibangun, untuk akses kendaraan dari arah Cileunyi ke Sumedang dengan dua lajur. Lebar badan jalannya 11 meter. Sementara ketinggian bukit dari permukaan jalan mencapai 40 meter. Untuk membangun terowongan tersebut membutuhkan biaya sebesar Rp 700 miliar.



Konstruksi terowongan dibangun menyesuaikan dengan kondisi tanah,  karena di dalam tanahnya terdapat batu bolder (batu besar). Hambatan lainnya, kondisi tanahnya berair.
Pembangunan terowongan di jalan Tol Cisumdawu, rencana awal akan dibangun dua unit di dua lokasi berbeda. Panjang terowongannya pun, masing-masing 1 kilometer. Akan tetapi, karena keterbatasan anggaran, sehingga pembangunan terowongannya hanya satu unit. Dari satu unit itu pun, panjang terowongannya dikurangi menjadi 472 meter.

Dalam pembangunan jalan tol Cisumdawu terdapat beberapa hambatan diantaranya adalah terbatasnya anggaran,  kondisi tanah yang tidak stabil, kesulitan membangun beberapa persimpangan di mainroad (jalan utama). Persimpangan mainroad itu, sengaja dibuat supaya akses lalu lintas kendaraan di persimpangan Cileunyi, tidak sampai terputus. Jika arus lalu lintas terputus, dampaknya bakal terjadi kemacetan total di sejumlah ruas jalan utama.

Pembangunan fisik tol seksi III sampai VI dari Sumedang-Dawuan, Kab. Majalengka sepanjang 31,05 km dibangun oleh BUJT yakni PT Citra Karya Jabar Tol,  relatif lebih mudah ketimbang seksi I dan II. Sebab, kondisi tanahnya landai dan permukaan tanahnya rata. Waktu konstruksi ditargetkan selesai 2 tahun atau rampung tahun 2019.

Jadi, pembangunan tol Cisumdawu secara keseluruhan, ditargetkan semuanya beres tahun 2019. Meski saat meninjau ke lokasi projek beberapa waktu lalu, Pak Presiden Jokowi menginginkan selesai 2018. Pak menteri sendiri meminta waktu konstruksi 2 tahun selesai.

Pada bulan september konstruksi Seksi 2 fase I dengan rute Ranca Kalong-Ciherang sudah dalam penyelesaian akhir. Sedangkan untuk Seksi 2 fase II Ciherang-Sumedang tengah dalam tahap konstruksi dengan progres mencapai 13%. Untuk Seksi 1 saat ini masih dalam tahap pembebasan lahan, dimana progres tanah bebas kini sudah 37.43%. Sementara seksi 3 hingga seksi 6 masih dalam tahap pengadaan lahan, dimana pada Seksi 3 Sumedang-Cimalak (3,75 km) sudah bebas tanahnya 98%. Sementara untuk lahan Seksi 4-6 dalam proses revisi penetapan lokasi dan persiapan dana talangan untuk pembebasan lahan oleh BUJT. Ditargetkan pengadaan lahan akan selesai pada bulan April 2018.

Referensi:
http://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2017/08/18/terowongan-tol-cisumdawu-sepanjang-472-meter-mulai-ditembus-407656

https://m.detik.com/finance/berita-ekonomi-bisnis/3643104/tembus-bukit-begini-perkembangan-konstruksi-tol-cisumdawu
http://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2017/03/10/percepatan-tol-cisumdawu-395873

https://economy.okezone.com/read/2017/09/20/320/1779713/mantap-pemerintah-targetkan-jalan-tol-cisumdawu-seksi-i-dan-ii-beroperasi-april-2019

http://m.bisnis.com/industri/read/20160317/45/529187/tol-cisumdawu-presiden-jokowi-insya-allah-selesai-2018

http://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2016/07/26/sejumlah-masalah-masih-bayangi-tol-cisumdawu-375818

https://economy.okezone.com/read/2015/12/18/320/1270391/pembebasan-lahan-tol-cisumdawu-seksi-i-dan-ii-di-atas-60-persen

Sabtu, 07 Oktober 2017

Inilah, Kerugian PT. Pos Indonesia dengan Analisis Komunikasi Bisnisnya



 

Kementerian BUMN mencatat 24 perusahaan yang mengalami kerugian sebesar Rp 5,852 triliun pada kuartal pertama 2017. Jumlah tersebut dilaporkan lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp5,826 triliun. Salah satu BUMN yang merugi karena kalah saing adalah PT Pos Indonesia.

Dilansir pada detikFinance, PT Pos Indonesia (Persero) mengalami kerugian Rp 560 juta di semester I-2017. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai belasan miliar rupiah.
Menurut Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero), Gilarsi Wahyu Setijono, kerugian perseroan salah satunya disebabkan karena menjamurnya jasa pengiriman barang atau logistik.

Pos Indonesia yang juga melayani pengiriman barang tak lagi menjadi pilihan utama masyarakat, karena banyaknya pilihan lain dengan harga yang kompetitif.
"Rugi enggak terlalu signifikan, tapi sebuah indikasi kecepatan kita memperbaiki keadaan masih kalah cepat. Rugi Rp 500 juta, Rp 560 juta tapi unaudited," kata Gilarsi di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (6/9/2017).
Selain itu, mulai banyaknya branchless banking atau agen layanan bank tanpa kantor di sekitar pemukiman juga menurunkan pendapatan perseroan dari jasa pengiriman uang. Masyarakat kini lebih mudah datang ke agen bank dibandingkan pergi ke kantor pos untuk mengirimkan uang.
"Di bank boleh buka branchless banking mulai efektif 2016 mulai menggerus tapi ter-buffer bisa teratasi cukup banyak. Sementara penggerusan market kita oleh Laku Pandai berlanjut, suatu daerah rural dikuasai Pos,  sekarang didatangi per pintu RT RW," ujar Gilarsi.
Untuk menekan kerugian, pihaknya akan melakukan inovasi dari segi bisnis logistik yang akan memanjakan pengguna jasanya.
"Kita harus bisa melakukan minimal sama di branding-nya kan, atau lebih baik," ujar Gilarsi.

Kerugian terjadi bukan hanya dari persaingan yang semakin ketat namun kinerja perusahaan yang menurun. Misalnya dalam hal pelayanan, salah satu contohnya masalah pengiriman barang tidak sampai dengan tepat waktu. Sehingga pelanggan beralih pada jasa pengiriman baran lain. Berikut adalah kutipan dari salah satu berita tentang keterlambatan pengiriman barang:
Untuk kesekian kalinya pelayanan PT. POS Indonesia cabang Sumenep, Madura, Jawa Timur, dikeluhkan konsumen.
Seperti berita yang dilansir melalui suaraindonesia-news.com, Pasalnya, akibat keterlambatan pelayanan pengiriman barang dan surat ke tangan penerima, salah satu konsumen (pengirim barang red) merugi sekitar Rp 7.965.000,-.
Sehingga, masalah tersebut dikeluhkan, Kenfa Erlangga, seorang wartawan (perwakilan salah satu media) di Kota Bitung, Sulawesi Utara, yang mempertanyakan kinerja PT Pos Indonesia cabang Sumenep.
Karena kiriman barang yang harusnya sampai di tangan tepat waktu, malah melenceng dari dugaan.
“Heran juga saya, entah bagaimana kerjanya. Ini bukan hanya persoalan keterlambatan saja melainkan juga persoalan armada yang di pakai, contoh saja awal peristiwa yang kami alami, kiriman via udara yang ada malah lewat darat. Ini kan sangat parah PT Pos,” keluh Kenfa Erlangga, Jum’at (15/9/2019).
Ia menjelaskan, keluhan lainnya adalah keengganan PT Pos untuk mempertanggung jawabkan kesalahan tersebut, sehingga baik penerima maupun dirinya selaku pengirim harus mengelus dada.
“Waktu saya cek ke pengirim, kiriman barang itu menggunakan paket express, tapi sudah dua minggu lebih belum juga diterima, entah nyangkut dimana,” terangnya.
Sementara Rhonie Parindra Kepala PT. Pos Indonesia Cabang Sumenep, saat dikonfirmasi media ini diruang kerjanya menyampaikan, bahwa pihaknya sudah melaksanakan sesuai aturan dan sesuai SOP yang ada.
“Kami sudah berusaha agar kiriman yang kami kirim bisa sampai sesuai ketentuan waktu, namun kita tidak tau aral dilapangan,” terangnya, saat ditemui di ruang kerjanya. Rabu (13/9/2017).
Atas peristiwa tidak menyenangkan tersebut pihaknya meminta maaf, karena menurutnya bukan faktor kesengajaan namun diluar perkiraannya.
“Sekali lagi kami minta maaf atas ketidak nyamanan ini, namun kami sudah berusaha mempertanggung jawabkan, tentunya pertanggung jawaban kami sesuai SOP,” pungkasnya.

Selain itu ada masalah lain pada komunikasi yang ada dalam PT. Pos Indonesia saat perusahaan mengalami kerugian seperti yang dilansir pada hukum.rmol.co bahwa pihak kepolisian menerima pengaduan itu dengan memberi tanda bukti lapor bernomor LP/4257/IX/2017/PMJ dan pembuatan berita acara pemeriksaan (BAP) terhadap pelapor, Fadhol Wahab. Pelapor sendiri adalah Ketua DPW IV SPSI yang menjadi salah satu korban pemecatan.

Husendro mengatakan, langkah hukum ini diambil karena Dewan Direksi tidak menanggapi dua kali somasi dari SPPI yang mempertanyakan pemecatan tidak sesuai aturan terhadap enam karyawan PT Pos Indonesia.
Awal perkaranya, para karyawan menyampaikan aspirasi tentang buruknya kinerja Direksi PT Pos Indonesia melalui surat kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno. Surat itu dilayangkan pada 21 Juli 2017.
Menurut Husendro, salah satu bukti performa PT Pos memburuk adalah hasil penilaian Kementerian BUMN sendiri yang menyebut perusahaan itu sebagai salah satu BUMN merugi.

Sayangnya, surat ke Kementerian BUMN malah dibalas dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak oleh Direksi terhadap enam anggota SPPI. PHK dilakukan tanpa ada peringatan, teguran atau pemeriksaan lebih dahulu oleh Direksi terhadap para karyawan.

"Rapat direksi 7 Agustus 2017 memutuskan PHK. Tanggal 21 Agustus 2017, teman-teman kami menerima surat PHK-nya," kata Husendro.
Dia tegaskan, para anggota SPPI yang menjadi korban PHK hanya menjalankan tugas mereka sebagai pengurus serikat pekerja. Sedangkan PHK dilakukan tanpa alasan jelas sampai saat ini.
Sumber:
http://hukum.rmol.co/read/2017/09/07/306171/Akhirnya,-Serikat-Pekerja-Laporkan-Direksi-PT-Pos-Indonesia-Ke-Polisi-

Terlepas dari masalah yang sedang dihadapi PT Pos Indonesia pada ekbis.rmol.co memberitakan bahwa PT Pos Indonesia mulai memikirkan peralihan gaya hidup masyarakat millennia. Brand rejuvenation (peremajaan imej) harus dilakukan agar perusahaan kurir milik negara ini tidak ketinggalan zaman dan bisa tetap diingat. Tidak hanya sekadar pengiriman surat atau wesel, tapi juga sebagai jasa pengiriman paket.
"Selama ini kan di benak masyarakat, Pos lebih lekat dikenal dengan kata surat dan wesel. Sedangkan kata kunci paket sendiri bergeser ke arah pemain-pemain baru," kata Direktur Utama PT Pos Indonesia, Gilarsi Wahju Setijono saat media gathering di di Gedung Pos Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (13/6).
Gilarsi menyebut, awarness untuk kata kunci paket ini perlu dimiliki dan direbut kembali. Terlebih mengingat ketatnya kompetitor di dunia jasa kurir saat ini. Ditambah lagi meningkatnya aktivitas belanja online yang semakin tinggi. Pergeseran itu dipastikan bakal terus terjadi di masa depan.
"Intinya sejalan dengan program brand rejuvenation, maka Pos Indonesia melihat produk paket sebagai produk yang menjadi tulang punggung, baik saat ini, maupun mendatang," terangnya.

Dalam rangka mencapai tujuan itu, Wahju sudah mencanangkan sejumlah jargon seperti Pos Indonesia Begerak dan Pos Indonesia Juara. Yang terbaru yakni diluncurkannya jargon yang menggambarkan kekuatan Pos Indonesia saat ini yaitu #PaketinAja #POSbisa. Tentu jargon itu didukung dengan jasa kurir yang andal, terpercaya, relevan dengan zaman, dan bisa mengantar paket ke seluruh Indonesia. Semua jasa terbaik itu diberikan dengan harga yang sangat terjangkau.
"Persaingan semakin ketat, makanya kunci paket itu perlu dimililki dan direbut kembali," imbuhnya.



Analisis dalam Segi Komunikasi Bisnis
Sebelum masuk pada analisa, maka harus diketahui terlebih dahulu, apa sih yang dimaksud dengan komunikasi bisnis? Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk komunikasi, baik komunkasi verbal maupun komunikasi non verbal untuk mencapai tujuan.
Pada setiap perusahaan sering kali menggunakan komunikasi verbal dalam penyampaian informasi antara 1 orang dengan yang lainnya. Terutama dalam hal penyampaian aspirasi, seperti halnya yang dilakukan oleh perwakilan SPPI yang juga menjadi karyawan dari PT Pos Indonesia kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno. Namun terjadi masalah dalam menafsirkan pesan, sehingga membuat dewan Direksi melakukan PHK terhadap karyawan terkait. Hal itu terjadi karena perbedaan reaksi emosional antara penerima dan pengirim pesan. Karena masalah yang dibahas adalah tentang kerugian terus menerus sehingga menimbulkan kritik yang dilakukan dalam bentuk surat itu, berisi keluhan mengenai kondisi PT Pos Indonesia yang masih jauh harapan. Baik perusahaan maupun kesejahteraan pekerja.
Proporsi aneka bentuk komunikasi verbal dalam bisnis:







Dari masalah dengan SPPI dan masalah pelayanan di salah satu cabang PT Pos Indonesia, dirasa perusahaan kurang dalam mendengar dalam berkomunikasi, sehingga pesan tersampaikan dengan baik pada kedua pihak terkait.
Pada setiap masalah yang dihadapi oleh PT. Pos Indonesia, manajemen pada tingkat atas selalu turut serta memaparkan masalah yang dihadapi dan menginformasikan hal-hal yang sedang diupayakan perusahaan dalam menghadapi masalah tersebut. Salah satunya, ketika Direktur Utama PT Pos Indonesia memaparkan penyebab kerugian dan menyampaikan upaya yang akan dilakukan dalam menghadapinya. Penyampaian pesan pun disampaikan dengan singkat dan jelas, serta langsung pada inti pembicaraan. Sehingga audiens memahami apa yang diinformasikan oleh pihak PT. Pos Indonesia.
Terjadi masalah dalam menyampaikan dan menerima pesan saat berkomunikasi antara manajemen dengan kurir, sehingga saat terjadi keterlambatan pengiriman barang, manajemen tidak mengetahuinya. Hal itu menyebabkan complain dari konsumen yang mengakibatkan hilangnya kepercayaan konsumen.